Yogyakarta, 14 November 2025 — Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea, Fakultas Ilmu Budaya UGM, menggelar kuliah umum bertajuk “Public Diplomacy: Building Bridges Between Korea and Indonesia” dengan menghadirkan Bapak Park Soo-deok selaku Plt. Duta Besar Korea Selatan sebagai pembicara. Acara berlangsung di Auditorium Gedung Poerbatjaraka Lt. 3 dan menjadi salah satu rangkaian acara 20th Korean Day.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ketua Program Studi, kemudian dilanjutkan perkenalan pembicara oleh staf Kedutaan Besar Korea Selatan. Setelah itu, Bapak Park Soo-deok membuka pemaparan dengan menjelaskan hubungan Korea dan Indonesia yang telah terjalin sejak lama dalam berbagai sektor. Beliau menyoroti bidang pendidikan sebagai salah satu bentuk kerja sama yang penting, termasuk melalui program Global Korea Scholarship (GKS) yang banyak menerima peserta dari Indonesia.
Beliau kemudian memperkenalkan konsep public diplomacy sebagai pendekatan diplomasi yang melibatkan masyarakat secara lebih langsung. Dalam paparannya, disampaikan bahwa perkembangan teknologi informasi dan arus komunikasi saat ini membuat opini publik memiliki peran yang semakin besar dalam membentuk hubungan antarnegara.

Materi selanjutnya disampaikan oleh salah satu staf Kedutaan Besar Korea Selatan yang menjelaskan praktik public diplomacy yang dilakukan di Indonesia. Beberapa kegiatan kebudayaan yang rutin diselenggarakan, termasuk Korean Film Festival, disebut sebagai contoh bagaimana interaksi budaya dapat membantu memperluas pemahaman masyarakat tentang Korea. Melalui pendekatan tersebut, minat masyarakat Indonesia terhadap budaya Korea semakin meningkat, begitu pula kesempatan berbagai bentuk interaksi lainnya, seperti pariwisata dan kegiatan pertukaran. Selain memaparkan kegiatan yang telah dilakukan, narasumber juga menekankan pentingnya menjaga hubungan dua negara melalui pertukaran yang berjalan dua arah. Hal ini dinilai menjadi salah satu cara agar hubungan yang terjalin dapat terus berkembang sesuai kebutuhan masyarakat kedua negara.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang membuka ruang bagi peserta untuk mengajukan pertanyaan seputar diplomasi publik dan hubungan bilateral Korea Selatan–Indonesia. Sesi ini mendapat antusias yang tinggi dari mahasiswa maupun peserta umum.

Kuliah umum kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal praktik diplomasi dari sudut pandang langsung para pelaksana di lapangan.


(Eunike Serafia N.S)